Bapperida Tanggamus Melaksanakan Focus Group Discussion ( FGD ) pengembangan kawasan perkotaan Kota Agung menuju transformasi pusat kota Tanggamus yang kreatif dan berkelanjutan bersama LPPM ITERA.

Tapislampungnews.com
Editor : b0nar
Penulis : Agung rianda
Tanggamus – Bapperida Tanggamus Melaksanakan Focus Group Discussion ( FGD ) pengembangan kawasan perkotaan Kota Agung menuju transformasi pusat kota Tanggamus yang kreatif dan berkelanjutan bersama LPPM ITERA.
Kegiatan tersebut dihadiri Asisten ll Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Kepala BAPPERIDA Tanggamus beserta para pejabat dilingkungan Bapperida kab.tanggamus.
Dalam sambutan nya Fery Setiawan.SE,MM Mewakili Kepala BAPPERIDA Tanggamus, Doni Sengaji Berisang. ST.MM Menyampaikan Dimana konsep pengembangan kawasan perkotaan kota agung menuju Smart City dapat didefinisikan konsep pengelolaan kabupaten dan kota yang menggunakan teknologi informasi dan inovasi untuk mewujudkan masyarakat yang lebih nyaman,aman,sehat dan makmur dengan tujuan meningkatkan kinerja,efisiensi dan partisipasi masyarakat. Untuk menjalankan konsep smart city perlu adanya quick win yang mendukung Visi dan Misi Bupati dengan sasaran strategisnya, yang merupakan bagian dari Tanggamus sehat dan berdaya saing.

” Selain itu perlunya perhatian pihak swasta untuk berkontribusi dan berperan dalam mendukung pengembangan kawasan perkotaan kota agung smart city yakni kerja sama dengan provider telekomunikasi,perbankan serta menggandeng Bank BRI dan Layanan Asuransi BPJS.” Ungkap Feri dengan Antusias.
Fery juga menekankan tidak perlu pemda mengeluarkan biaya besar untuk menjadikan sebuah konsep kota maju ,kreatif dan pintar akan tetapi kita juga bisa memanfaatkan aplikasi yang sudah ada.

Acara FGD Ini dilaksanakan guna sebagai bahan evaluasi bimtek dan berbagi pengalaman dalam mewujudkan kota yang maju, kreatif ,pintar dan berdaya saing .
Fran Sinatra, dosen ITERA yang hadir dalam acara ini, menjelaskan tujuan kajian ini adalah untuk merancang pembangunan berbasis masyarakat.
Melalui metode diskusi kelompok, ITERA berupaya mengidentifikasi masalah, potensi, serta aspirasi masyarakat.
“Kami ingin meningkatkan perkembangan Kota Agung berdasarkan aspirasi warga. Ini termasuk menggali permasalahan ekonomi, sosial, dan lingkungan untuk menemukan solusi yang sesuai,” terang Fran.Lebih lanjut, Fran berharap aspirasi masyarakat dapat diintegrasikan ke dalam program pemerintah Kabupaten Tanggamus.

“Kami akan menjembatani harapan masyarakat dengan pemerintah agar program pembangunan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” pungkasnya.
Kegiatan ini menjadi langkah awal yang diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi Kota Agung dan masyarakatnya.
Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan akademisi, diharapkan Kota Agung dapat menjadi kawasan perkotaan yang kreatif, berkelanjutan, dan sesuai dengan kebutuhan warganya.* ( Adv )